Pages

Monday, 8 August 2016

Segelas air putih, sebuah nikmat yang sering dilupakan

Bila kita tengok aktivitas harian kita, begitu banyak, penat dan penuh dengan usaha menguras tenaga dan pikiran hingga tak sadar sudah tengah hari. Perut pun memberikan sinyal bahwa ada yang sedang memerlukan bantuan kita, siapa lagi kalau bukan diri kita sendiri, perut kita minta.


Di tengah hari yang terik, setelah tenaga terkuras, pikiran terkulai, seteguk air putih menjadi awal bangkitnya kembali semangat yang mulai pudar, apalagi ditambah dengan kudapan yang kelak diolah oleh sistem kerja alami dalam tubuh yang menghasilkan energi lebih untuk melanjutkan aktivitas padat kita hari ini.

Seteguk air putih yang sering terlupakan, meski tak berbau namun rasanya berat bila kita menjalani sehari hidup kita tanpa minum air putih. Ia menjadi bagian dari tubuh kita yang mayoritas merupakan air.


Foto source: allnewswallpaper.blogspot.com

Sejenak mengingat kembali sebuah obrolan singkat dengan seorang dokter syaraf konsulen dalam perjalanan antar kota dengan minibus antar kota. Kata-kata sang dokter benar-benar membuatku berfikir pentingnya air buat kehidupan kita. Ia berujar, "Saudara jangan pikir bahwa yang membuat (baca: menjadi jalan) orang selalu sehat itu adalah dokter, salah itu. Insinyur lah yang berperan penting membuat kita sehat, insinyur perairan yang menyalurkan air ke rumah-rumah kita. Air itulah yang penting dan perlu kita jaga kebersihan dan kemurniannya sehingga layak minum". 

Sering kita mendengar pepatah bahwa air adalah sumber kehidupan, dengannya kita diberikan manfaat yang besar dalam keberlangsungan hidup kita. Tak hanya kita yang memerlukannya bukan, semua makhluk yang ada di dunia ini memerlukannya. Namun seringkali kita lupa akan nikmat itu, lupa kita bersyukur pada penyedia hakikinya..

fabi ayyi aala i robbikumaa tukadzzibaan... (Q.S. Arrohman: diulang banyak kali)

No comments:

Post a Comment